Tips Membangun Diri Menjadi Orang Bijak - Kebiijaksanaan adalah hal yang harus kita miliki bila kita
menjadi orang yang sukses dan berwibawa,orang bijak tidak selalu harus orang kayak
karena orang kaya belum tentu bijak pastinya itulah logikanya.
Orang bijak adalah orang yang bisa MENERIMA,MENJALANI dan MEMULIAKAN
hidup,namun sekarang yang menjadi pertanyaannya bagaimana membangun diri
menjadi orang yang bijaksana..??nah lewat tips-tips dibawah ini mungkin bisa
membantu sobat untuk membagun diri yang bijaksana.
Berikut Tips Membangun Diri Menjadi Orang Bijak
1. Tidak Emosional
hal itu berarti orang yang temperamental, mudah marah,
meledak-ledak, gampang tersinggung, sulit menjadi bijaksana dan hanya dapat
menjadi bijak dengan pertolongan Allah dan kegigihan usaha untuk berubah, jadi
orang yang bijak adalah orang yang terampil mengendalikan diri. Berhati-hatilah
jika kita termasuk orang yang mudah marah maka jika bertindak biasanya
cenderung tergesa-gesa. Orang-orang yang emosional tersinggung sedikit akan
sibuk membela diri dan membalas menyerang, ini tidak bijaksana karena yang dicari
adalah kemenangan pribadi bukan kebenaran itu sendiri.
2. Tidak egois
orang yang egois jelas tidak akan dapat menjadi bijak,
karena bijak itu pada dasarnya ingin kemaslahatan bersama, orang yang egois
biasanya hanya menginginkan kebaikan untuk dirinya sendiri. Rasulullah selalu
hidup dalam pengorbanan, begitu pula Indonesia dapat merdeka oleh orang-orang
yang berjuang penuh pengorbanan. Orang yang bijak adalah orang yang mau
berkorban untuk orang lain bukan mengorbankan orang lain untuk kepentingan
dirinya sendiri.
3. Suka cinta dan rindu pada nasihat
akan sangat bodoh jika kita masuk hutan tanpa bertanya
kepada orang yang tahu mengenai hutan. Jika kita di beri nasihat seharusnya
kita berterima kasih. Jika kita tersinggung karena di sebut bodoh maka
seharusnya kita tersinggung jika disebut pintar karena itu tidak benar. Jika
kita alergi terhadap kritik, saran, nasehat atau koreksi maka kita tidak akan
bisa menjadi orang yang bijak. Jika seorang pemimpin alergi terhadap saran atau
nasehat, bahkan memusuhi orang yang mengkritik, maka dia tidak akan pernah bisa
memimpin dengan baik.
4. Memiliki kasih sayang terhadap sesama
Rasa sayang yang ada diharapkan tetap berpijak pada
rambu-rambu yang ada seperti ketegasan. Diriwayatkan bahwa orang yang dinasehati
oleh Rasulullah secara bijak berbalik menjadi orang yang lebih baik dari
sebelumnya. Orang-orang yang bijak akan sayang terhadap sesama. Berbeda dengan
orang-orang yang hidup penuh dengan kebencian, dimana kepuasan bathinnya adalah
menghancurkan orang lain. Pemimpin sebaiknya memiliki kasih sayang yang
berlimpah tidak hanya pada waktu kampanye saja. Kasih sayangnya juga tidak
hanya untuk satu pihak atau kelompok melainkan merata untuk semua golongan.
5. Selalu berupaya membangun
Orang yang bijak tidak hanyut oleh masa lalu yang membuat
lumpuh tetapi selalu menatap ke depan untuk memperbaiki segalanya. Orang yang
bijak akan membangkitkan semangat orang yang lemah, menerangi sesuatu yang
gelap. Jika melihat orang yang berdosa, maka ia akan bersemangat untuk mengajak
orang tersebut untuk bertaubat. Orang yang bijak ingin membuat orang maju dan
sangat tidak menyukai kehancuran dan kelumpuhan kecuali bagi kebathilan.
Semangat orang yang bijak adalah semangat untuk maju tidak hanya untuk dirinya
tetapi juga bagi orang lain disekitarnya.
Jadi yang dibutuhkan pada seorang pemimpin bijak adalah
pribadi yang tidak emosional, tidak egois, penuh kasih sayang, cinta akan
nasihat dan memiliki semangat terus menerus untuk membangun dirinya, ummat
serta bangsa ini, dia tidak akan peduli walaupun dibalik kebangkitan yang ada
dia mungkin akan tenggelam.
Pemimpin yang bijak tidak peduli akan popularitas dan tidak
peduli dengan adanya pujian manusia karena kuncinya adalah ketulusan dan tidak
mengharapkan apapun dari yang telah di lakukan, adalah tidak akan bisa bijak
jika kita mengharapkan sesuatu dari apa yang kita lakukan. Kita hanya akan
menikmati sikap bijak jika kita bisa memberikan sesuatu dari rizki kita,
bukannya mengharapkan sesuatu dari yang kita kerjakan.
Related Posts :